Menangis = kamu lemah?
Hay. Ternyata udah lama juga ya aku gak nulis lagi di blog
ini. Alasannya? Tentu karena alasan klise seperti biasa : aku sibuk, banyak
praktikum, ujian, laporan, dannnnn lainnya. Padahal sebenarnya itu bukanlah
alasan sebenarnya. Alasannya karena aku suka menunda. Menulis harusnya bisa
kapan aja selama aku mau dan menyempatkan diri. Kalau aku gak pernah
menyempatkan diri ya aku gak akan pernah menulis.
Jadi, kali ini aku mau membahas hal yang mungkin sering
terlintas juga di pikiran kita semua. Tentang menangis. Selama hidup ini apa
kalian pernah ketemu sama orang yang gampang banget menangis alias cengeng?
Atau bahkan kalian sendiri adalah tipe orang yang gampang menangis? Jujur, aku
sendiri adalah tipe orang yang gampang banget banget menangis. Pas ada masalah
dikit aku nangis, saat kesel aku nangis, saat marah aku nangis, saat capek aku
nangis (di kamar), bahkan saat bahagia yang kelewat bahagia juga aku nangis.
Apakah ini salah? Sejak dulu aku selalu berpikiran untuk berusaha gak
menunjukkan kesedihan dan kesulitanku di depan orang lain, dan mungkin sebagian
orang juga punya pikiran begitu. Tapi entah kenapa, ketika ada suatu situasi
yang bikin aku ingin menangis, aku selalu gak bisa untuk menahannya. Semakin
aku berusaha menahan tangis, maka semakin tangis itu gak bisa aku kontrol.
Selama ini orang yang sering menangis sering kali dicap
sebagai orang yang lemah dan gak siap untuk menghadapi suatu masalah. Tetapi
bukankah menangis itu hanya suatu bentuk respon dari diri kita terhadap
sesuatu? Menangis memang tidak bisa menyelesaikan masalah, tapi tidak semua
tangisan berarti bahwa kita tidak akan menyelesaikan masalah itu bukan? Aku
bahkan pernah baca suatu artikel yang mengatakan kalau menangis merupakan suatu
bentuk tindakan paling jujur dari seseorang. Orang yang menangis berarti telah
jujur pada dirinya sendiri dan mungkin juga kepada orang lain bahwa dirinya
saat ini sedang mengalami kondisi yang membuatnya ingin menangis. Ia tidak
menutup-nutupi apa yang dirasakannya, entah itu bahagia, sedih marah, atau
apapun itu.
Yang jadi permasalahan mungkin adalah waktu dan tempat kita
menangis. Saat berada di depan umum dan suatu situasi yang penting mungkin
memang ada baiknya kita berusaha mengendalikan diri untuk tidak menangis.
Menangis memang suatu bentuk kejujuran, tapi jangan melupakan situasi dan
kondisi untuk mengungkapkan kejujuran itu. Tetapi, poin yang sebenarnya ingin
aku sampaikan adalah apakah menangis berarti bahwa kita lemah? Jawabannya
menurutku adalah mungkin iya, dan mungkin juga tidak. Jika dalam menghadapi suatu
permasalahan lalu kamu menangis dan selanjutnya tidak melakukan apapun untuk
menyelesaikan permasalahan itu artinya ya, kamu lemah. Why? Karena kamu menjadikan tangisan itu untuk lari dari masalahmu.
Dengan tangisan itu kamu merasa terpuruk dan putus asa serta gak bisa berbuat
apa-apa untuk menghadapi masalahmu. Tetapi kalau kamu menangis, kemudian kamu
tau kapan saatnya untuk berhenti menangis dan mulai mencari jalan keluar dari
masalahmu, maka kamu bukanlah orang yang lemah. Kamu tetap bertanggung jawab
terhadap masalahmu. Hey, menangis itu wajar, asalkan kamu tidak melarikan diri
dari masalahmu setelah itu.
So, bagaimana
dengan dirimu? Apakah tangismu berarti bahwa kamu lemah atau tidak?
Komentar
Posting Komentar